Sabtu, 13 Agustus 2011

cinta, liefde, love, amor,tresno haha ah apalah itu


Cinta adalah rasa, mencari definisi cinta hanya akan membuat kita gila. bagaimana tidak? dapatkah kita deskripsikan secara pasti apa itu rasa manis? apa itu manis? Atau apa itu asin? i've been searching it on google, and i find nothing. Cinta hanya bagian dari rasa, hanya saja lidah tak cukup sanggup untuk merasakannya, maka itu dibutuhkan hati untuk benar-benar memahaminya.

Di dalam diri manusia terdapat beberapa motif, atau hal yg mendasari perilaku, dan salah satu di antaranya ialah motif seksual. Motif seksual ini yg mendasari ketertarikan manusia dengan lawan jenisnya. Apa manfaatnya? Sarana menjaga kelestarian spesies umat manusia. Jadi Cinta kepada lawan jenis bukan hal yg haram dalam islam, sangat tidak. Tapi apa yg kita lakukan atas nama cinta dalam ikatan yg sama sekali belum halal itu yg bisa saja menjadi sangat dilarang. Hehe sebetulnya toh tidak perlu kita jabarkan di tulisan ini, kita ini sebenernya sama2 tau kok, mana yg boleh dan mana yg tidak boleh dilakukan. Hanya saja entah kenapa kebanyakan dari kita, menutup mata, telinga bahkan hati kita sendiri dalam menerima kebenaran.

Cinta adalah anugerah dari Allah, kita tau Allah merahmati kita semua dengan cinta, lalu bagaimana kita menyalahkan cinta hanya karena perlakuan kita yang tidak senantiasa menyucikannya? kita campur adukkan kemurnian anugrah Tuhan itu dengan nafsu, kita bahkan lalaikan siapa pemberi cinta itu hingga kita mencintai kekasih melebihi Sang Maha kasih. Kemudian jika datang saat dimana kita kekasih pergi, rasanya ingin juga kita pergi dari dunia ini. Tanpa sadar setan meminyaki lidah kita, hingga dengan mudahnya kita salahkan Dia. Kita tanya kenapa kita dibuatNya susah dengan cinta, astaghfirullah. Cinta tidak patut disalahkan, kita pelakunya lah yg memilih kemana cinta itu akan dibawa, surga atau neraka. Halalkan cinta dalam sebuah ikatan yg merupakan sunnah Nabi, yg membawa pelakunya menuju keberkahan yg luar biasa. Iya itulah pernikahan. namun jika kita merasa belum mampu dari beberapa segi hendaklah kita berpuasa, itulah obat pengganti selain obat asli yaitu menikah, yg ditawarkan Nabi bagi mereka yg sedang dimabuk cinta. Bukan justru, “ya mau gimana lagi, kita belum sanggup buat nikah,pacaran dulu lah, pegang peluk cium dikit gapapa lah..” yakin gapapa?hehe.

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al Isra’: 32 ).


Dari Abu Umamah: Sesungguhnya seorang pemuda mendatangi Nabi Saw lalu berkata; Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk berzina. Orang-orang mendatanginya lalu melarangnya, mereka berkata; diamlah!. Rasulullah Saw bersabda;“Mendekatlah.” Ia mendekat lalu duduk kemudian Rasulullah Saw bersabda; “Apa kau menyukainya (orang lain) berzina dengan ibumu?” pemuda itu menjawab; Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai penebus tuan. Nabi saw bersabda; Orang-orang juga tidak menyukainya berzina dengan ibu-ibu mereka.” Rasulullah Saw bersabda; “Apa kau menyukainya berzina dengan putrimu?” Tidak, demi Allah wahai Rasulullah semoga Allah menjadikanku sebagai penebus Tuan. Nabi saw bersabda; Orang-orang juga tidak menyukai berzina dengan putri-putri mereka.” … Kemudian Rasulullah Saw meletakkan tangan beliau pada pemuda itu dan berdoa;“Ya Allah! Ampunilah dosanya, bersihkan hatinya, jagalah kemaluannya.” Setelah itu pemuda itu tidak pernah melirik apa pun. [HR. Ahmad, No. 21185]


“Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh umat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat).” (Hadits shohih li ghoirihi. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah: 1846 dari Aisyah. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shohihah: 2383)