Rabu, 09 Mei 2012

Mulia Akhlaq Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam

Di sebuah sudut pasar kota Madinah ada seorang pengemis buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.” 


Tiada hal lain yang di lakukan si buta setiap hari kecuali menengadahkan tangan dan meneriakkan kata-kata itu. Namun demikian, setiap pagi selalu ada seorang pria yang mendatangi pengemis itu dengan membawakannya makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun, pria itu selalu menyuapkan makanan yang di bawanya kepada pengemis buta itu. 

Suatu ketika, pria yang biasanya datang memberinya makan tidak lagi datang kepadanya. Pengemis buta itu semakin hari semakin lapar dan bertanya-tanya dalam dirinya apa yang terjadi dengan pria itu. Sampai suatu pagi ada seorang pria yang mendatanginya memberinya makan. Namun, ketika dia mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “siapakah kamu? Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku.” 
“Aku adalah orang yang biasa,” kata pria itu. 
“Tidak mungkin. Engkau bohong. Orang yang biasa mendatangiku itu, sebelum ia menyuapiku, dia selalu mengusap rambutku terlebih dahulu, kemudian menghaluskan makannnya sehingga tidak sulit mulut ini mengunyah,” jawab pengemis buta itu. 

Mendengar jawaban itu, pria tadi tidak dapat menahan air matanya, ia manangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Namaku Abu Bakar. Orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah menunggal dunia. Dia adalah Muhammad SAW.” 

Pengemis buta itu terkejut. Tubuhnya tergetar. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya. Hanya air mata yang mengalir di pipinya. 
(Dikopi dari beberapa blog,saya tanyakan ini juga bisa dibilang hadits. Ketika Abu Bakar ashshidiq ra,bertanya tentang amalan yg biasa dilakukan oleh Raslullah sholallahu 'alaihi wassalam)

Merindukan Allah

Ditulis Oleh: Habib Munzir Almusawa 

Minggu, 16 October 2005 


Ketika malam telah larut, alam fikiranku melayang mengembara kearah kegelapan malam, fikiranku menerawang kesebuah kuburan yang kaku, gundukan tanah merah yang dingin, perut bumi yang menjadi kediamanku kelak, didalamnya tak lain cacing dan serangga pemakan bangkai, tubuhku yang tak mampu menepis binatang yang menggerogotiku dan menjadikan tubuhku sarang dan tempat bertelur, alangkah tak berdayanya tubuh ini, sahabatku meninggalkanku, anak istriku meninggalkanku, orangtuaku meninggalkanku, semua orang yang kukenal melupakanku, mereka tak mau ikut mati bersamaku, mereka tak mau tahu lagi apa yang menimpaku dikuburku, mereka tak mau walau hanya menepiskan cacing yang menggerogoti tubuhku, mereka tak perduli lagi tubuhku membusuk sedikit demi sedikit, hingga tubuhku hancur dan berbau, hingga tubuhku menjadi tulang, lalu habis musnah menjadi tanah?, kemana aku akan pergi, ruhku akan melayang memenuhi panggilan Penciptaku. 

Wahai Allah, tak ada selain Mu, Engkaulah yang akan menepiskan semua serangga yang mendekati tubuhku, akan Kau jaga tubuhku yang masuk dalam perut Bumi, Engkau mendengar jeritan hatiku yang merindukan Mu, maka dengarlah Wahai yang menciptakan harapan, wahai yang menciptakan segala kerinduan, wahai yang menciptakan keinginan untuk mengadu, kulontarkan kalimat yang kini hampir memecahkan kalbuku, Aku tak mempunyai selain Mu untuk mengadu, untuk menolong, untuk memberi, untuk diharapkan, untuk bergerak, untuk bernafas, untuk berucap, untuk bersuara, untuk mendengar, untuk melihat, untuk melangkah, untuk bergerak, untuk berfikir, untuk makan, untuk minum, untuk tersenyum, untuk bergembira, untuk segala galanya, selain Mu, semua yang kumiliki, dan yang tak kumilki adalah milik Mu, tubuhku milik Mu, makananku milik Mu, semua yang kulihat milik Mu, semua yang kudengar Milik Mu, semua yang kuuucapkan milik Mu, semua langkahku milik Mu, setiap nafasku milik Mu, setiap detak jantungku milik Mu, perasaanku milik Mu, kerinduanku milik Mu, harapanku milik Mu, kesedihanku milik Mu, kegembiraanku milik Mu, alangkah indahnya wahai Rabb, Karena Engkau memilikiku, Engkau menggenggam diriku, Engkau mengaturku, Engkau menjagaku, Engkau melindungiku, Engkau mengayomiku, Engkau melimpahkan kelembutan Mu padaku, aku merindukan Mu wahai Allah, Engkau memanggilku agar aku dekat kepada Mu wahai Allah? 

Wahai yang menciptakan cinta kasih di seluruh kalbu hamba Nya, Engkau menghendaki aku mencintai Mu wahai Allah.., wahai yang menciptakan lidah saling menyebut nama nama hamba Nya, Engkau menghendaki aku menyebut nama Mu wahai Allah?, wahai yang menciptakan segala yang indah, keindahan yang terlihat dan yang tak terlihat, keindahan yang terdengar dan tak terdengar, keindahan yang terucapkan dan tak terucapkan, keindahan yang terasa dan tak dapat dirasa, keindahan yang diketahui dan yang tak diketahui, keindahan yang tersaksikan dan yang tersembunyi, semua keindahan itu berasal dari keindahan Mu wahai Allah, maka betapa indahnya Engkau .., betapa lembutnya Engkau ? 

Maka Wahai Pencipta Keindahan, Wahai Pencipta Kelembutan, Wahai Pencipta Kasih sayang, sebagaimana Engkau perlihatkan keindahan yang ada pada makhluk Mu, sebagaimana Engkau perlihatkan kelembutan yang ada pada makhluk Mu, sebagaimana Engkau perlihatkan kasih sayang yang ada pada makhluk Mu, maka perlihatkan padaku Keindahan Mu wahai Allah?, perlihatkan kelembutan Mu wahai Allah.., perlihatkan kasih sayang Mu wahai Allah?, walau hanya berupa harapan, walau hanya berupa sangkaan, walau hanya berupa khayalan, walau hanya berupa kerinduan, walau hanya berupa keinginan, walau hanya berupa airmata, walau hanya berupa pemberian, walau hanya berupa lamunan, walau hanya berupa kemudahan, walau hanya berupa pertolongan, asalkan aku mengetahui bahwa itu datang dari kelembutan Mu, datang dari kasih sayang Mu, datang dari keindahan Mu, alangkah kecewa hamba yang hanya memiliki harapan, hamba yang hanya memiliki khayalan, hamba yang hanya memiliki lamunan, hamba yang hanya memiliki kerinduan, hamba yang hanya ingin dekat, hamba yang hanya mendambakan kelembutan, hamba yang hanya mendambakan ayoman, hamba yang hanya mendambakan kasih sayang, sedangkan modal semua harapanku hanyalah airmata, apakah ia harus dikecewakan oleh yang Maha tak mengecewakan, alangkah hancur perasaannya kalau kerinduannya ditolak oleh yang Maha tak menolak kerinduan, alangkah berkeping kepingnya kecintaannya, bila keinginannya untuk dekat tertolak oleh yang Maha tak menolak hamba Nya yang ingin dekat, itu semua tak ada pada dzat Mu, itu semua tak ada dalam sifat Mu, itu semua tak ada pada perbuatan Mu, apalagi yang membuatku tertolak sedangkan Engkau yang Maha menerima, apalagi yang membuatku tersingkir sedangkan Engkau yang Maha merangkul, apalagi yang membuatku terjauhkan, sedangkan Engkaulah yang maha mendekatkan, salahkah aku merindukan Mu, sedangkan Engkaulah yang menciptakan kerinduanku pada Mu, salahkah aku menginginkan dekat pada Mu, sedangkan Engkaulah yang menciptakan keinginanku untuk dekat kepada Mu, salahkah aku merasa tenggelam dalam samudra Kelembutan Mu, sedangkan Engkaulah yang menciptakan perasaa itu dihatiku. 

Wahai Allah.., wahai yang menamakan diri Nya Allah?, wahai yang menginginkan nama Nya dipanggil Allah, wahai yang menginginkan lidahku memanggil Dzat Nya dengan panggilan Allah, wahai yang menginginkan aku mengharapkan Nya dg mengingat nama Allah, wahai yang menciptakan lidahku bergetar menyebut Nama Allah?, wahai yang memberikan kemampuan pada jemariku menuliskan nama Allah.., maka dengan kemauan Mu kusebut namamu Allah.., dengan keinginan Mu kurindukan Engkau Allah.., dengan keinginan Mu aku ingin dekat kepada Mu wahai Allah?, salahkah aku berkeinginan, salahkah aku merindukan, salahkah aku ingin dekat, sedangkan semua getaran kalbuku itu adalah keinginan Mu wahai Allah?, maka sebagaimana Kau jadikan cacing merangkak tanpa tangan dan kaki, maka jadikan aku merangkak kepadamu tanpa hambatan, sebagaimana Kau jadikan anjing najis bertasbih mensucikan Mu, maka jadikan aku pendosa hina yang mendambakanmu, sebagaimana kaujadikan air mengalir menjadi beku, maka jadikan harapanku mengalir kearah Mu dan membeku dipintu Mu, sebagaimana Kau jadikan gunung batu menjadi debu, maka jadikan seluruh kesalahanku menjadi debu dihadapan Keagungan Mu, sebagaimana Kau jadikan bumi perkasa terinjak injak, maka jadikan hawa nafsuku terinjak injak kerinduanku kepada Mu, sebagaimana Kau jadikan Raja berwibawa terkalahkan dan terhinakan, maka jadikan kesombonganku terhinakan oleh kewibawaan Mu, sebagaimana kau jadikan sesuatu yang bergerak menjadi diam, maka jadikan tubuhku yang bergerak berubah diam dari segala yang tak Kau ridhai, sebagaimana kau jadikan semua yang ada menjadi fana, maka jadikanlah gunung dosa ini fana dalam kelembutan Mu, sebagaimana kau jadikan yang tak mungkin menjadi kepastian, maka Jadikan semua ketidak mungkinanku untuk dekat menjadi janji kepastian. 

Sabtu, 13 Agustus 2011

cinta, liefde, love, amor,tresno haha ah apalah itu


Cinta adalah rasa, mencari definisi cinta hanya akan membuat kita gila. bagaimana tidak? dapatkah kita deskripsikan secara pasti apa itu rasa manis? apa itu manis? Atau apa itu asin? i've been searching it on google, and i find nothing. Cinta hanya bagian dari rasa, hanya saja lidah tak cukup sanggup untuk merasakannya, maka itu dibutuhkan hati untuk benar-benar memahaminya.

Di dalam diri manusia terdapat beberapa motif, atau hal yg mendasari perilaku, dan salah satu di antaranya ialah motif seksual. Motif seksual ini yg mendasari ketertarikan manusia dengan lawan jenisnya. Apa manfaatnya? Sarana menjaga kelestarian spesies umat manusia. Jadi Cinta kepada lawan jenis bukan hal yg haram dalam islam, sangat tidak. Tapi apa yg kita lakukan atas nama cinta dalam ikatan yg sama sekali belum halal itu yg bisa saja menjadi sangat dilarang. Hehe sebetulnya toh tidak perlu kita jabarkan di tulisan ini, kita ini sebenernya sama2 tau kok, mana yg boleh dan mana yg tidak boleh dilakukan. Hanya saja entah kenapa kebanyakan dari kita, menutup mata, telinga bahkan hati kita sendiri dalam menerima kebenaran.

Cinta adalah anugerah dari Allah, kita tau Allah merahmati kita semua dengan cinta, lalu bagaimana kita menyalahkan cinta hanya karena perlakuan kita yang tidak senantiasa menyucikannya? kita campur adukkan kemurnian anugrah Tuhan itu dengan nafsu, kita bahkan lalaikan siapa pemberi cinta itu hingga kita mencintai kekasih melebihi Sang Maha kasih. Kemudian jika datang saat dimana kita kekasih pergi, rasanya ingin juga kita pergi dari dunia ini. Tanpa sadar setan meminyaki lidah kita, hingga dengan mudahnya kita salahkan Dia. Kita tanya kenapa kita dibuatNya susah dengan cinta, astaghfirullah. Cinta tidak patut disalahkan, kita pelakunya lah yg memilih kemana cinta itu akan dibawa, surga atau neraka. Halalkan cinta dalam sebuah ikatan yg merupakan sunnah Nabi, yg membawa pelakunya menuju keberkahan yg luar biasa. Iya itulah pernikahan. namun jika kita merasa belum mampu dari beberapa segi hendaklah kita berpuasa, itulah obat pengganti selain obat asli yaitu menikah, yg ditawarkan Nabi bagi mereka yg sedang dimabuk cinta. Bukan justru, “ya mau gimana lagi, kita belum sanggup buat nikah,pacaran dulu lah, pegang peluk cium dikit gapapa lah..” yakin gapapa?hehe.

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al Isra’: 32 ).


Dari Abu Umamah: Sesungguhnya seorang pemuda mendatangi Nabi Saw lalu berkata; Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk berzina. Orang-orang mendatanginya lalu melarangnya, mereka berkata; diamlah!. Rasulullah Saw bersabda;“Mendekatlah.” Ia mendekat lalu duduk kemudian Rasulullah Saw bersabda; “Apa kau menyukainya (orang lain) berzina dengan ibumu?” pemuda itu menjawab; Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai penebus tuan. Nabi saw bersabda; Orang-orang juga tidak menyukainya berzina dengan ibu-ibu mereka.” Rasulullah Saw bersabda; “Apa kau menyukainya berzina dengan putrimu?” Tidak, demi Allah wahai Rasulullah semoga Allah menjadikanku sebagai penebus Tuan. Nabi saw bersabda; Orang-orang juga tidak menyukai berzina dengan putri-putri mereka.” … Kemudian Rasulullah Saw meletakkan tangan beliau pada pemuda itu dan berdoa;“Ya Allah! Ampunilah dosanya, bersihkan hatinya, jagalah kemaluannya.” Setelah itu pemuda itu tidak pernah melirik apa pun. [HR. Ahmad, No. 21185]


“Menikah adalah sunnahku. Barangsiapa yang enggan melaksanakan sunnahku maka ia bukan dari golonganku. Menikahlah kalian! Karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh umat. Barangsiapa memiliki kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Dan barangsiapa yang belum mampu hendaklah ia berpuasa karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat).” (Hadits shohih li ghoirihi. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah: 1846 dari Aisyah. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shohihah: 2383)

Kamis, 16 Desember 2010

Coretan Hamba Allah: WUDHU

Coretan Hamba Allah: WUDHU: "Berikut tata cara wudhu yg biasanya saya lakukan: 1. ngidupin kran,hehe.. 2. Membasuh tangan kesela2 jari dan bilang bismillaahirrohmaanirr..."

ketika kita bilang, 'Allah itu ga adil!'

Mungkin suatu hari pernah terlintas dalam benak kita..aku baru boong sekali uda ketauan aja, dia yg uda bekali2 teteeep aja orang pada percaya,ga adil ah. mari coba tenangkan diri dengan menarik nafas panjang lalu hembuskan, dan kita bahas dengan santai kerikil yg sering menggelinding di otak kita ini (apa deh din -_-).

Anda pikir kenapa Tuhan menegur anda sebegitu cepatnya,segera setelah anda melakukan sesuatu yg kurang benar?

Anda pikir kenapa beberapa orang 'beruntung' selalu terlihat benar padahal jelas2 mereka salah?

Apakah anda yakin dengan kata2 tidak adil yg anda labelkan kepada Tuhan?

Bagaimana jika saya bilang tuhan ternyata lebih menyayangi anda daripada orang yg anda keluhkan?

iya..ibarat orang tua yg ga mau anaknya salah jalan..dikit2 dilarang,dikit2 ga boleh..sama.. Tuhan sayang sekalii sama kita hingga Ia tidak ingin kita menodai langkah kita menujunya dengan dosa2 yg sebetulnya bisa kita hindari. Teguran tadi menjadikan kita belajar, oh ternyata kalo lewat jalan ini aku jatuh..besok lagi aku ga mau lewat jalan ini ah. Kita beruntung..karena kita 'diperhatikan'. Kita ga mesti caper(cari perhatian), tp kita dapetin itu. Jadi orang2 seperti anda yg justru beruntung.

Saya suka sekali dengan satu quote yang pernah saya baca di novel 'sang pemimpi' yaitu 'Tuhan tahu tapi menunggu'. Ya.. Tuhan itu selalu tau tidak ada satu hal kecilpun yg Allah ga tau, impossible nemen sisan, jadi ga ada yg harus kita khawatirkan. kita berusaha, harus, tp jangan pernah lupa harus kita kembalikan lagi ke siapa, supaya jangan sampe kita ngoyo dan berujung pada aniaya terhadap diri sendiri, naudzubillahimindzalik. Misal ada temen yg hobi bgt nyontek kaga pernah ketauan, kita baru bgitu sekali uda ketauan aja, akhirnya kita mikir, ah aku juga ngapain belajar kalo gitu, belajar nyontek aja gmana caranya biar kaga ketauan, nah ini yg uda termasuk dalam kategori aniaya terhadap diri sendiri.

'bukankah Allah hakim yang paling adil?' (QS AtTin:8) Allah adalah seadil-adilnya hakim, maka kita sebagai hamba yg beriman kepadaNya seharusnya tidak merasa perlu ragu atas keadilanNya. Keadilan versi kita ini beda loh ama adilnya Allah, kita mah kalo ada yg mukul kita pukul balik uda adil aja,menurut kita, tapi apa anda yakin bales pukulannya tadi ga lebih keras?atau malah sebenernya lebih ringan?uda diitung gaya dorongnya?hehe, nah kalo adilnya Allah jauh lebih adil dari versi kita tadi. Kesulitan yg menurut kita bertubi-tubi pun asal kita percaya akan menjadi sangat adil bagi kita dengan diganjarnya kita dengan suatu kenikmatan yg tidak kita minta,tapi ternyata ya, sangat kita butuhkan. So don't worry be happy lah.. Intinya berprasangka baik kepada Allah, Sang Maha Adil yang sempurna.
Bukan bermaksud menggurui, sharing aja gitu bahasa kerennya. Moga manfaat ya, amin insyaAllah.hehe

Jumat, 26 November 2010

Hingga waktu itu datang,kutitipkan cintaku

Teruntuk dia yg ditakdirkan untuk saya cintai dalam naungan cinta saya kepadaNya.. dia yang belum saya ketahui..mungkin belum pernah saya temui atau mungkin justru berada tidak jauh dari saya hehe


Ya Allah..
jadikanlah kami saling menjemput di urutan langkah yg telah Kau tentukan..
dan hingga kami kelak saling berhadapan,
jagalah cinta kami dalam naungan kecintaan kami kepadaMu..

Cinta yang Kau ridhoi..
Cinta yang kami rindui..

Dan kelak ketika kau jadikan kami bersatu hati dan raga..
Izinkan aku mengabdikan diri padanya..
sebagai wujud ibadahku kepadaMu..

Izinkan kami untuk saling mencintai dengan anak cinta kami kepadaMu..

Izinkan kami untuk saling merindui dengan anak rindu kami kepadaMu..

Izinkan kami bersama di fana dan baka Mu..

Sabtu, 20 November 2010

ada alasan di balik kesalahan

Ketika ketika kita melihat seseorang melakukan kesalahan dan kita ingin menyadarkannya,jangan bersikap sebagai orang yang tau kebenaran yg kemudian secara radikal menyalahkan si pembuat kesalahan,tapi coba selami dia,lihat apa yang menjadi alasan dia melakukan kesalahan,dan berjalanlah bersama dia keluar,dan untuk itu dibutuhkan pegangan yang kuat.oke get my point?no.hehe.its okay.emang berantakan bahasa saya,pemula.hehe.


Dalam hidup dan bermasyarakat kita mungkin pernah menemui kondisi seperti ini. Atau mungkin sering. Tunggu dulu,sampai sini kita harus pastikan tindakan itu salah dalam arti yg sebenarnya,bukan salah menurut pandangan kita. Yang tidak sesuai dengan pedoman hidup,yg tidak sesuai dengan etika yg berlaku,itulah yg salah. Jangan menjadikan opini atau pandangan pribadi sebagai hal yg juga seharusnya dilakukan orang lain,karena dengan begini anda akan menjadi orang yg kaku,tidak fleksibel,dan terkesan egois. Jangan juga menjadikan opini atau pandangan mayoritas,karena mayoritas pun belum tentu benar. Hei, saya yakin akal dan pikiran kita masih bisa membedakan mana yg baik dan mana yg buruk,sayang..terkadang beberapa orang dengan sengaja menutup mata.
Kenapa?hehe..ask it to our self.
Hal seperti ini terjadi pada banyak orang,tapi mungkin sedikit yg mengambil tindakan. Sisanya cenderung, 'bukan urusan saya'. Tindakan penyelamatan diri yg mujarab. Tapi kawan, peduli dengan orang lain bukan berarti ikut campur urusan orang lain. Ikut campur urusan orang lain berarti melibatkan diri,atau menokohkan diri dalam masalah seseorang,tanpa permisi dan parahnya justru membawa dampak negatif. Nah..jangan menyalahartikan kepedulian sebagai tindakan ga penting. Masih untung ada yg peduli.
Saat berada dalam kondisi seperti ini,sebagai teman,pacar,sahabat,adik,kakak atau bahkan seorang anak,kita sebaiknya tidak menyalahkan. Trust me,jaman sekarang orang cenderung ga mau disalahin.hehe. Trus gmana?

Pada dasarnya dalam melakukan sesuatu hal kita,manusia,pasti punya alesan. Meskipun alesannya ga mutu lah, ga masuk akal, ga jelas, tapi pasti punya. Bahkan dalam melakukan kesalahan. Misalnya menyontek, ga usah kemana2 de, menurut peraturan sekolah ini ga bener,trus kenapa masih kita lakuin?
Yaa..biar nilainya bagus.atau mungkin ada yg punya alesan lain. Yg jelas pasti beralasan. Nah..kalo kita menyalahkan,'woo nyontek tu ga boleh tauk' ga mempan kalo kita ga memberikan kesadaran dari dalam ke orang tersebut. Kesadaran dari dalam itu ga bisa dikarang2 pake teori yg ada..tapi berdasarkan kenyataan..apa sih yg jadi alesan orang itu melakukan kesalahan? Bahkan ada yg mungkin punya alesan yg kuat untuk melakukan kesalahan. Tapi bedanya yang salah ya salah. Pasti ada jalan yg bener ko,cuma kadang pada ga mau susah aja jadi milih yang salah.
Setelah kita tau bener apa alesan orang tsb melakukam kesalahan, kita masuk ke dalam sudut pandangnya. Sekali lagi sudut pandangnya. Kemudian bersama dengan orang tersebut kita mencari,whats better,apa solusinya. Meskipun mungkin kita uda tau itu salah,tp bersikaplah seolah2 anda juga sedang mencari kebenaran. Timbulkan rasa nyaman,dan perasaan bahwa anda adalah orang yg dapat dipercaya. Trust me,it works.


Last but not least, kita ga perlu jadi orang yg sangat benar untuk membenarkan orang lain. Tapi kita harus jadi orang yg punya pegangan kuat,katakanlah agama. Oke bayangkan begini..anda menarik seseorang yg hampir jatuh ke jurang,tapi anda sendiri ga ada tempat berpijak,atau pegangan yg lain yg kuat,what will happen?kalian akan sama2 jatuh. Maksudnya..kalo mau menyelami orang,apalagi katakanlah kasarnya membawa dia dari buruk menjadi baik,padahal kita ga punya pegangan yg kuat,iman yg kentel,justru kita sendiri yg jadi buruk,kita yg kebawa dia.
Paham?


Hehe.yaa..kira2 begitu coretan ga penting saya. Semoga setidaknya agak sedikit bermanfaat.


^_^
special buat they who had trusted me..thanks. Kepercayaan itu mahal buat saya, and u give that expensive thing to me.